Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2021

Lolos TPA PAPs UGM Skor 550+ dalam 1,5 Bulan

Jika kamu memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tingkat magister dan doktoral di Universitas Gadjah Mada, maka kamu akan bertemu dengan sebuah persyaratan yaitu skor TPA. TPA atau Tes Potensi Akademik adalah sebuah tes yang dilakukan untuk menguji kemampuan seseorang yang biasanya dilihat dari empat sub tes: Verbal, Angka, Logika, Spasial/Gambar. Sepengetahuanku, TPA biasanya hanya akan terdiri dari sub-sub tes di atas. Terutama bagi TPA jenis tes PAPs (Potensi Akademik Pascasarjana). Berhubung TPA yang aku ikuti hanyalah PAPs maka aku akan lebih menjelaskan apa pun yang berhubungan dengannya. Kebetulan aku perlu skor dan sertifikat PAPs untuk memenuhi pendaftaran di gelombang 2 semester gasal 2021/2022. Jadi, aku akan membagikan pengalamanku mengikuti tes PAPs dalam masa-masa pendaftaran semester gasal saja, yap. Apa itu PAPs? PAPs adalah tes potensi akademik yang diperuntukkan bagi calon pendaftar program pascasarjana (magister dan doktoral) UGM dan pertama kali diluncurkan o...

#Petualangan: Mencari Universitas hingga Mendaratkan Pilihan di UGM

Sejak berkenalan dengan dunia per-Korea-an satu dekade silam, lambat laun timbul keinginan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di sana. Pikiran itu tercetus kala masih di kelas X atau 1 SMA. Pikiran yang berubah menjadi rencana jangka panjang itu akhirnya tersusun begitu saja, dengan target bahwa aku akan melaksanakannya di tahun 2025 aka 4 tahun pasca bergelar sarjana. Kenapa nggak langsung lanjut untuk S-1? Alasannya sebenarnya sederhana, aku perlu persiapan matang. Tujuanku kuliah di Korea bukan sekadar dapat gelar-pulang, tapi ingin sampai membangun karier juga di sana. Di luar itu, finansial yang gak mungkin mampu (walau ada beasiswa juga tetap harus bayar ini-itu buat pendaftaran), aku juga gak bisa langsung melanjutkan S-1 seperti itu. Apalagi diri ini bukan domisili Jawa yang akses mudah. Jadi keliatannya memang kendalanya sudah paling jelas adalah finansial. Dengan mengambil S-1 di Indonesia, aku juga udah merasa puas. Sembari mematangkan bahasa Korea juga dan mencari informas...

'Istirahat' Terpanjang

Istirahat terpanjang selama hidupku mungkin terjadi di tahun 2021. Bulan Desember 2020 aku sudah menyelesaikan kewajiban menuntaskan skripsi dan tinggal menunggu sidang. Bisa dibilang, sejak saat itu ‘istirahat’ itu dimulai; karena aku jadi nggak punya kegiatan belajar-mengajar seperti biasanya. Penghujung 2020 aku dapat pekerjaan lepas pertama untuk menulis di sebuah situs web perusahaan. Aku terima karena upahnya cocok dan nggak ada aktivitas lain selain menunggu sidang dan revisi. Dengan pekerjaan ini juga, aku pikir bagus jadi tempat buat mengembangkan portfolio tulisan, toh nanti setelah yudisium aku udah bisa ngelamar kerja. Pekerjaanku sebenarnya nggak gitu kompleks karena aku bisa bekerja dari rumah aka WFH plus target tulisan yang diberikan juga nggak banyak. Artinya, dalam satu minggu aku bisa mengembangkan tulisanku dan menyetornya ke atasan, plus beberapa waktu untuk menunggu balasan dan revisi. Aku bisa jadi punya banyak waktu berlebih dari sana, dan nggak kupungkiri, ...